Kamis, 26 Juli 2012

Pengalaman dan Cerita Siswa Global Madani

-->
Pertama kali lomba baca puisi
oleh DEWI SALINDRI
11Desember 2011 Forum Lingkar Pena Lampung mengadakan lomba membaca puisi,menulis puisi,dan menulis cerita. Saya dan Ghaida yang mengikuti lomba membaca puisi itu dan Ayu mengikuti lomba menulis puisi. Sebelum tiba pada hari dkami akan berlomba, kami sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari. Dari latihan vokal,stakato,tempo dalam membaca,fokus,dan intonasi kami pelajari bersama.Hari demi hari kami lewati bersama dan tak terasa sudah H-1. Rasa deg-degan sudah muncul hingga pada akhirnya tibalah acara perlombaan dilaksanakan,yaitu pada tanggal 11-12-2011 pada jam setengah 8 pagi di aula islamic center.Kebetulan pagi itu saya berangkat bersama Ayu karenaAyu menginap di rumah saya. Dalam perjalanan saya mencoba berlatih puisi dengan apa yang saya mampu.Sesampainya disana Ghaida dan Bu Ari telah sampai terlebih dahulu di aula islamic center dan kami masuk bersama-sama. Tiba acara dimulai,kami duduk di bangku paling depan karena ibu Ari menyuruh kami untuk duduk dibangku paling depan. Sebelum acara perlombaan dimulai para panitia lomba dan para anggota FLP telah duduk di depan dan ingin membagi ilmu serta cerita pengalaman beliau selama menjadi penulis. Setelah itu barulah acara terakhir sebelum perlombaan dimulai adalah membagi-bagikan doorprize.Acara itu berlangsung hingga pukul 10.00 wib. Lalu setelah itu tibalah acara yang dinanti-nantikan yaitu lomba membaca puisi. Lomba ini diikuti oleh siswa SD,SMP dan SMA wilayah lampung. Lomba membaca puisi tidak diadakan di aula islamic center tetapi di masjid islamic center. Ketika kami sampai dimasjid islamic center ternyata lomba membaca puisi terlebih dahulu diadakan utnuk siswa SD dan SMP lalu siswa SMA disuruh kembali ke aula islamic center.Kami kesal karena kami lelah bolak-balik dari masjid islamic center untuk kembali ke aula islamic center lagi. Akhirnya tidak lama kami kembali ke aula kami duduk dibawah pohon yg rindang sambil menikmati bekal yg kami bawa karena kami sangat  lapar.Setelah lumayan lama kami duduk-duduk dibawah pohon, kami pun segera ke masjid islamic center untuk mengikuti lomba membaca puisi. Didampingi oleh bu Ari, bu Sandra, pak Oki,Zahra,Ghaida dan Ayu. Kami semua menuju masjid islamic center untuk mengikuti lomba. Tidak saya sangka  giliran pertama membaca puisi jatuh pada saya padahal di nomor pendaftaran saya mendapat nomor 10 tetapi saya terkejut ketika sayalah yang terlebih dahulu dipanggil. Dengan hati deg-degan dan mencoba untuk relaks saya maju dan membaca puisi didepan. Saya kesal ketika saya membacakan puisi tetapi para juri malah asik tertawa dan ngobrol dengan teman sebelahnya. Ingin rasanya saya marah namun saya tahan karena saya kesana untuk membaca puisi bukan untuk marah-marah. Setelah selesai membaca puisi hati saya lega namun ada perasaan kurang  puas didiri saya. Giliran menunggu Ghaida untuk membacakan puisi namun nama dia belum dipanggil oleh MC. Waktu berlalu  tanpa terasa hingga waktu  Zuhur  pun tiba.Acara lomba membaca puisi ditunda hingga pukul 12.45. Saya bersama bu Ari melaksanakan solat Zuhur berjamaah dimasjid islamic center. Bu Sandra,Pak Oki,Zahra,Ayu,dan Ghaida tidak melaksanakan solat zuhur karena mereka sedang berhalangan. Setelah selesai melaksanakn solat saya dan bu Ari kembali berkumpul bersama Ghaida dan yang lainnya. Sambil  makan siang kami menunggu acara dimulai kembali. Tiba saatnya pukul 12.45 acara dimulai, giliran pertama jatuh pada peserta dari kota metro, agak lama kami menunggu akhirnya Ghaida pun dipanggil oleh MC. Ghaida membaca puisi krawang-bekasi dan doa. Setelah Ghaida selesai membaca, hati kami semua menjadi lega karena kami semua telah membaca puisi. Acara perlombaan puisi selesai karena peserta sudah habis. Juri memberikan pendapat tentang car membaca puisi yg tadi telah dibacakan oleh banyak peserta. Namun juri tersebut memanggil nama saya dan Ghaida. Dia berkata bahwa cara membaca kami itu monoton,dan membosankan. Didepan para peserta lain juri tersebut menghina kami. Kami pun menangis padahal kami sudah berusaha semampu kami namun, juri tersebut menghina kami didepan orang.Dari situ kami ingin segera beranjak pulang dan tidak ingin mendengar pengumuman tentang hasil perlombaan itu namun, kata bu Ari harus bisa menghargai kemenangan orang lain. Akhirnya kami memberanikan diri untuk menyaksikan pengumuman hasil perlombaan itu pada jam 15.00 . Kami kecewa dan sedih saat pengumuman perlombaan menulis puisi karena ternyata Ayu tidak menang L. Kami semua sedih L. Tetapi pada waktu acara pengumuman lomba membaca puisi tidak disangka ternyata Ghaida memenangkan perlombaan itu dan menjadi juara pertama. Kami semua senang biarpun saya dan Ayu tidak memenangkan perlombaan itu tapi kami senang karena kami dari sekolah Global Madani dapat membawa piala  meskipun hanya satu tapi perasaan kami senang. Kami menangis gembira. Kami akan berusaha lebih giat lagi agar dapat seperti Ghaida.karena kekalahan bukanlah akhir dari semuanya. J J J SEMANGAAAT J J J