Senin, 27 Agustus 2012

Materi : Hasil Wawancara


Langkah-langkah wawancara
1. Menentukan topik
2. Menentukan narasumber
3. Menyusun kerangka wawancara
4. Melakukan wawancara

Ketika hendak melakukan wawancara perhatikan rumus berikut:
Accuracy adalah tepat memilih narasumber
Balance berarti seimbang dalam menyajikan berita, tidak memihak salah satu pihak (narasumber)
Credibility berarti hasil wawancara yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Menurut Stokkink ada beberapa pertanyaan
1.      Pertanyaan terbuka memberi kesempatan kepada narasumber untuk memberikan kemungkinan jawaban
Contoh: Bagaimana pendapat Anda tentang pemilihan gubernur yang sebentar lagi akan dilaksanakan.
2.      Pertanyaan tertutup memberikan satu pilihan jawaban dari serangkaian tanggapan.
Contoh: Anda sepertinya sangat menyukai peran Anda di film Ayat-Ayat Cinta itu?
3.      Pertanyaan langsung mengarahkan langsung pada target untuk memperoleh pengungkapan apa yang ingin diketahui.
Contoh: Anda yang melakukan pemukulan itu.
4.      Pertanyaan tidak langsung menyembunyikan apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh wawancara.
Contoh: Anda berada di tempat kejadian saat pemukulan itu terjadi?
5.      Pertanyaan pilihan ganda menyediakan kemungkinan satu rangkaian jawaban.
Contoh: Mengapa Anda bisa menjadi tersangka dalam kejadian itu dan bagaimana Anda bisa berada di TKP saat itu?
6.      Pertanyaa mengarahkan mengandung saran?
Contoh: ke mana lagi Anda akan mengadukan nasib Anda kalau tidak ke Lembaga Bantuan Hukum?
7.      Pertanyaan reflektif digunakan untuk mendorong narasumber agar memberikan pertanyaan lebih jauh.
Contoh: Bagaimana sikap Anda pada pilpres nanti?

 

Korban meninggal akibat flu burung makin banyak. Apa yang menyebabkan korban terus berjatuhan?

Menurut saya, yang harus diributkan bukan hanya korban di rumah sakit, tapi penanggulangan unggas yang tepat. Jadi, karena sumber penyebarannya belum dibereskandan penyakitnya masih susah ditanggulangi, tingkat kematian pada manusia tergolong tinggi. Virus ini sebetulnya sudah ada sejak tahun 1880-an tetapi ditemukan paa ungas dan belum ditemukan bermutasi pada manusia, kasusnya baru terjadi tahun 1997 sehingga pengetahuan ilmu kedokteran tentang penyakit ini masih terbatas.

Hasil wawancara di atas dapat dijelaskan sebagai berikut

Dalam pernyataannya, narasumber menyangkal jika banyaknya korban flu burung disebabkan oleh tidak mampunya rumah sakit (dokter) menyebuhkan penyakit itu. Namun, banyaknya korban flu burung itu lebih disebabkan penanganan unggas yang tidak tepat.

 

(Sumber: Platinum 59 sampai 60)