Pertama kali lomba baca puisi
oleh DEWI SALINDRI
11Desember 2011 Forum Lingkar Pena Lampung mengadakan
lomba membaca puisi,menulis puisi,dan menulis cerita. Saya dan Ghaida yang
mengikuti lomba membaca puisi itu dan Ayu mengikuti lomba menulis puisi.
Sebelum tiba pada hari dkami akan berlomba, kami sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari. Dari latihan vokal,stakato,tempo dalam
membaca,fokus,dan intonasi kami pelajari bersama.Hari demi hari kami lewati
bersama dan tak terasa sudah H-1. Rasa deg-degan sudah muncul hingga pada
akhirnya tibalah acara perlombaan dilaksanakan,yaitu pada tanggal 11-12-2011
pada jam setengah 8 pagi di aula islamic center.Kebetulan pagi itu saya
berangkat bersama Ayu karenaAyu menginap di rumah saya. Dalam perjalanan saya
mencoba berlatih puisi dengan apa yang saya mampu.Sesampainya disana Ghaida dan
Bu Ari telah sampai terlebih dahulu di aula islamic center dan kami masuk
bersama-sama. Tiba acara dimulai,kami duduk di bangku paling depan karena ibu
Ari menyuruh kami untuk duduk dibangku paling depan. Sebelum acara perlombaan
dimulai para panitia lomba dan para anggota FLP telah duduk di depan dan ingin
membagi ilmu serta cerita pengalaman beliau selama menjadi penulis. Setelah itu
barulah acara terakhir sebelum perlombaan dimulai adalah membagi-bagikan
doorprize.Acara itu berlangsung hingga pukul 10.00 wib. Lalu setelah itu
tibalah acara yang dinanti-nantikan yaitu lomba membaca puisi. Lomba ini
diikuti oleh siswa SD,SMP dan SMA wilayah lampung. Lomba membaca puisi tidak
diadakan di aula islamic center tetapi di masjid islamic center. Ketika kami
sampai dimasjid islamic center ternyata lomba membaca puisi terlebih dahulu
diadakan utnuk siswa SD dan SMP lalu siswa SMA disuruh kembali ke aula islamic
center.Kami kesal karena kami lelah bolak-balik dari masjid islamic center
untuk kembali ke aula islamic center lagi. Akhirnya tidak lama kami kembali ke
aula kami duduk dibawah pohon yg rindang sambil menikmati bekal yg kami bawa
karena kami sangat lapar.Setelah lumayan
lama kami duduk-duduk dibawah pohon, kami pun segera ke masjid islamic center
untuk mengikuti lomba membaca puisi. Didampingi oleh bu Ari, bu Sandra, pak
Oki,Zahra,Ghaida dan Ayu. Kami semua menuju masjid islamic center untuk
mengikuti lomba. Tidak saya sangka
giliran pertama membaca puisi jatuh pada saya padahal di nomor
pendaftaran saya mendapat nomor 10 tetapi saya terkejut ketika sayalah yang
terlebih dahulu dipanggil. Dengan hati deg-degan dan mencoba untuk relaks saya
maju dan membaca puisi didepan. Saya kesal ketika saya membacakan puisi tetapi
para juri malah asik tertawa dan ngobrol dengan teman sebelahnya. Ingin rasanya
saya marah namun saya tahan karena saya kesana untuk membaca puisi bukan untuk
marah-marah. Setelah selesai membaca puisi hati saya lega namun ada perasaan
kurang puas didiri saya. Giliran
menunggu Ghaida untuk membacakan puisi namun nama dia belum dipanggil oleh MC. Waktu
berlalu tanpa terasa hingga waktu Zuhur
pun tiba.Acara lomba membaca puisi ditunda hingga pukul 12.45. Saya
bersama bu Ari melaksanakan solat Zuhur berjamaah dimasjid islamic center. Bu
Sandra,Pak Oki,Zahra,Ayu,dan Ghaida tidak melaksanakan solat zuhur karena
mereka sedang berhalangan. Setelah selesai melaksanakn solat saya dan bu Ari
kembali berkumpul bersama Ghaida dan yang lainnya. Sambil makan siang kami menunggu acara dimulai
kembali. Tiba saatnya pukul 12.45 acara dimulai, giliran pertama jatuh pada
peserta dari kota metro, agak lama kami menunggu akhirnya Ghaida pun dipanggil
oleh MC. Ghaida membaca puisi krawang-bekasi dan doa. Setelah Ghaida selesai
membaca, hati kami semua menjadi lega karena kami semua telah membaca puisi.
Acara perlombaan puisi selesai karena peserta sudah habis. Juri memberikan
pendapat tentang car membaca puisi yg tadi telah dibacakan oleh banyak peserta.
Namun juri tersebut memanggil nama saya dan Ghaida. Dia berkata bahwa cara
membaca kami itu monoton,dan membosankan. Didepan para peserta lain juri tersebut
menghina kami. Kami pun menangis padahal kami sudah berusaha semampu kami
namun, juri tersebut menghina kami didepan orang.Dari situ kami ingin segera
beranjak pulang dan tidak ingin mendengar pengumuman tentang hasil perlombaan
itu namun, kata bu Ari harus bisa menghargai kemenangan orang lain. Akhirnya
kami memberanikan diri untuk menyaksikan pengumuman hasil perlombaan itu pada
jam 15.00 . Kami kecewa dan sedih saat pengumuman perlombaan menulis puisi
karena ternyata Ayu tidak menang L. Kami semua sedih L.
Tetapi pada waktu acara pengumuman lomba membaca puisi tidak disangka ternyata
Ghaida memenangkan perlombaan itu dan menjadi juara pertama. Kami semua senang
biarpun saya dan Ayu tidak memenangkan perlombaan itu tapi kami senang karena
kami dari sekolah Global Madani dapat membawa piala meskipun hanya satu tapi perasaan kami
senang. Kami menangis gembira. Kami akan berusaha lebih giat lagi agar dapat
seperti Ghaida.karena kekalahan bukanlah akhir dari semuanya. J J J SEMANGAAAT J J J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar